Ribuan trenggiling dari hutan di Sumatera dan Kalimantan dibantai untuk diselundupkan ke Hongkong, Singapura, Cina, dan Taiwan. Trenggiling dibantai untuk dijadikan bahan obat kuat dan kecantikan di Cina, Hongkong, Taiwan maupun Singapura. Namun selain digunakan untuk obat kuat atau kecantkan ternyata sisik trenggiling bisa digunakan sebagai salah satu bahan pembuat sabu sabu.
Pakar lingkungan hidup dan kesehatan Universitas Riau (UR), Ariful Amri, menyatakan sisik trenggiling (Manis javanica) mengandung zat aktif Tramadol HCl yang merupakan partikel pengikat zat yang terdapat pada psikotropika jenis sabu-sabu. Tramadol HCl juga merupakan zat aktif yang merupakan salah satu obat analgesik yang digunakan untuk mengatasi nyeri hebat baik akut atau kronis dan nyeri pascaoperasi.
Berdasarkan penelitian ilmiah, trenggiling merupakan binatang pemakan semut atau dalam bahasa asing dikenal dengan ant eater, dengan demikian, didalam tubuh trenggiling terdapat unsur yang dapat menjaga kekebalan tubuh (antibodi) yang sangat tinggi. Hal itu menurut Amri dapat dilihat dari sisik trenggiling yang dapat melindungi tubuh binatang tak bergigi itu. "Jadi, percaya atau tidak, di negara asing seperti Singapura, sisik trenggiling dijual dengan harga jutaan, bahkan puluhan juta per kilogram (kg) nya. Hal itu karena ada kabar kalau di sana sisik trenggiling digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan berdosis tinggi termasuk psikotropika jenis sabu-sabu. Pada sisik trenggiling, kandungan matriks etil selulosa dapat dipastikan sangat tinggi, sehingga pemanfaatannya sangat luas. Dan untuk diketahui, matriks etil solulosa juga terdapat pada sabu-sabu sebagai pengikat unsur zat kimia yang terkandung didalamnya," ungkap Amri.
Pakar lingkungan hidup dan kesehatan Universitas Riau (UR), Ariful Amri, menyatakan sisik trenggiling (Manis javanica) mengandung zat aktif Tramadol HCl yang merupakan partikel pengikat zat yang terdapat pada psikotropika jenis sabu-sabu. Tramadol HCl juga merupakan zat aktif yang merupakan salah satu obat analgesik yang digunakan untuk mengatasi nyeri hebat baik akut atau kronis dan nyeri pascaoperasi.
Berdasarkan penelitian ilmiah, trenggiling merupakan binatang pemakan semut atau dalam bahasa asing dikenal dengan ant eater, dengan demikian, didalam tubuh trenggiling terdapat unsur yang dapat menjaga kekebalan tubuh (antibodi) yang sangat tinggi. Hal itu menurut Amri dapat dilihat dari sisik trenggiling yang dapat melindungi tubuh binatang tak bergigi itu. "Jadi, percaya atau tidak, di negara asing seperti Singapura, sisik trenggiling dijual dengan harga jutaan, bahkan puluhan juta per kilogram (kg) nya. Hal itu karena ada kabar kalau di sana sisik trenggiling digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan berdosis tinggi termasuk psikotropika jenis sabu-sabu. Pada sisik trenggiling, kandungan matriks etil selulosa dapat dipastikan sangat tinggi, sehingga pemanfaatannya sangat luas. Dan untuk diketahui, matriks etil solulosa juga terdapat pada sabu-sabu sebagai pengikat unsur zat kimia yang terkandung didalamnya," ungkap Amri.
Pada tahun 2008 -2009 lalu, enam kasus penyelundupan trenggiling dari Indonesia berhasil digagalkan oleh pihak Departemen Kehutanan dan Polri. Tiga kasus terjadi di Malaysia (168 ekor), Thailand (100 ekor), dan Vietnam (7.980 kilogram/diambil dagingnya). Tiga kasus lainnya terjadi di Palembang, Sumatera Selatan (13.800 kilogram), Banjarmasin, Kalimantan Selatan (209 ekor), dan Samarinda, Kalimantan Timur (185 ekor), sementara yang di Palembang diperkirakan 9.000 ekor sehingga jumlah trenggiling yang gagal diselundupkan hampir 15.000 ekor.
Mari agan-agan, kita selamatkan hewan yang sudah hampir punah ini. Jangan biarkan orang-orang yang tidak bertanggung jawab mengambil keuntungan sendiri dengan merusak ekosistem yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar